Dunia kita itu kini adalah dunia
penuh cinta dengan warna-warna jingga, tawa-tawa pelangi , pijar bintang
dimata anak anak jalanan yang menjadi anak didiknya…. Cinta yang
dialiri ketulusan tanpa pamrih dari sahabat-sahabat di komunitasnya yang
menjadikan perempuan itu produktif dan bisa menghasilkan karya…cinta
yang tidak pernah kenal surut dari kedua orang tua dan keluarganya… Dan
yang paling hakiki adalah cinta nya pada Illahi yang selalu mengisi
relung-relung hati..tempatnya bermunajat disaat suka dan duka… Indahnya
hidup dikelilingi dengan cinta yang pasti tetapi sesungguhnya dikelilingi oleh ilusi.
Adakalanya kita
begitu yakin bahwa kehadiran seseorang akan memberi sejuta makna bagi
isi jiwa. Sehingga…. saat seseorang itu pun hilang begitu saja… Masih
ada setangkup harapan agar dia kembali….Walaupun ada kata-katanya yang
menyakitkan hati…. akan selalu ada beribu kata maaf untuknya…. Masih ada
beribu penantian walau tak pasti… Masih ada segumpal keyakinan bahwa
dialah jodoh yang dicari sehingga menutup pintu hati dan sanubari untuk
yang lain. Sementara dia yang jauh disana mungkin sama sekali tak pernah
memikirkannya. Haruskah mengorbankan diri demi hal yang sia-sia??
Masih ada sejuta asa…. Masih ada sejuta makna…..Masih ada pijar bintang
dan mentari yang akan selalu bercahaya dilubuk jiwa dengan menjadi
bermakna dan bermanfaat bagi sesama….
“Lalu… bagaimana dengan cinta yang dulu pernah ada?? ”tanya saya suatu hari, Pria itu berujar, ” Biarkan cinta itu bermuara dengan sendirinya…
disaat yang tepat… dengan seseorang yang tepat…. dan pilihan yang
tepat……hanya dari Allah SWT, disaat dihalalkannya dua manusia untuk
bersatu dalam ikatan pernikahan yang barokah..”
Semoga saja akan demikian adanya…
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan
boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu;
Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” (Al-Baqarah: 216)
Diantara hikmah dari ayat ini adalah seorang hamba tidak boleh memiliki
suatu pandangan yang mendahului keputusan Allah Subhanahu wa Ta'ala,
atau memilih sesuatu yang tidak Allah Subhanahu wa Ta'ala pilih, serta memohon-Nya sesuatu yang ia tidak mengetahuinya. Karena barangkali
di situlah kecelakaan dan kebinasaannya, sementara ia tidak
mengetahuinya. Sehingga janganlah ia memilih sesuatu mendahului
pilihan-Nya. Bahkan semestinya ia memohon kepada-Nya pilihan-Nya yang
baik untuk dirinya serta memohon-Nya agar menjadikan dirinya ridha
dengan pilihan-Nya. Karena tidak ada yang lebih bermanfaat untuknya
daripada hal ini
Hei kawan, janganglah kamu memiliki pandangan yang mendahului keputusan Allah..
Jangan kamu sia-siakan waktumu untuk menunggu suatu yang tak pasti..
Supaya dirimu tidak dipermainkan oleh perasaanmu sendiri..
Bila kenyataan ternyata kamu tidak bisa bersatu dengan pilihanmu.
Yang penting kamu sudah ikhtiar.
Yang penting kamu sudah ada berusaha yang benar.
Agar tidak ada penyesalan dikemudian hari..
Agar kamu bisa melangkah lagi untuk mencari pasangan jiwamu..
Apabila salah satu pintu kebahagiaan tertutup, yang lain akan terbuka. Tapi lazimnya, kita akan memandang pintu yang telah tertutup itu terlalu lama hingga kita tidak nampak pintu yang telah dibukakan untuk kita.
Bila dia pun sudah tak mau menerima kita yg penuh dgn kekurangan ini, ikhlaskanlah. Terpaksa tidak karena cinta hanya akan menjadi sebuah hubungan yang tidak barokah. Hakekat cinta itu adalah saling mencintai, menyayangi, perhatian, dan menjaga. Menjaga komitmen yang telah dibentuk bersama. Sehingga tercapai kebahagiaan yang setiap orang inginkan.
Masih ada pintu kebahagian yang terbuka untuk kita.
0 komentar:
Posting Komentar