Kugerakkan tumpuan langkahku . . .
Semerbak aroma pagi tercium oleh indraku, memberikan nafas segar . .
Kuhirup sedalam-dalamnya . . .
Nyanyian-nyanyian merdu oleh sang berkicau, mematahkan kebisingan . . .
Mewarnai kesenyapan dengan sendu alunan nada yg terurai . . .
Hatiku hangat . . . Jiwaku damai . . .
Aku bahagia . . .
Embun masih segar dipandang mata . . .
Berada dalam kekabutan itu . . .
Sungguh tak mengapa ? ? ?
Tapi . . .
Mendung seakan ingin bersanding . . .
Menggantikan kecerahan pagi yg elok ini . . .
Sebuah pinta kecil . . .
Dari hati seakan ingin berdengung di telinga alam yg bernaung . . .
"aku masih ingin melihat dan merasakan Anugerah pagi yg indah ini . . ."
mungkinkah . . . !
Esok khan seindah hari ini . . .
Entah . . .
Jika hati masih dapat mengindahkannya . . .
Jika raga masih setia menemani jiwaku . . .
Ketakutan sungguh meledup di perpautan hasrat yg bergeming . . .
Aku terdiam . . .
Ku coba menikmati . . .
Secercah nikmat yg diberikan Ilahi padaku . . .
Disaat ku mampu memaknainya . . .
& memaparkannya di pikirku . . .
Senandung Pagi . . .
Teruslah bersenandung . . .
Torehkan semangat & nafas baru . . .
Bagiku . . . Baginya . . . & bagi mereka . . .
Yg galau atas mendung yg menguasai . . .
"kutemukan Nafas baru_ketika ku mencoba tuk bersyukur . . ."
0 komentar:
Posting Komentar