|
:: Kantor Bupati Jember yang terletak di alun-alun :: |
Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semuanya.
Oke
kali ini aku akan bercerita sedikit tentang sebuah daerah yang bernama
JEMBER. U know JEMBER ? Where ? Nah Jember sendiri merupakan domisili ku
saat ini. Yaa .... singkat cerita aku keterima kuliah disini setelah
lulus SMA, tepat nya di Teknik Elektro
Universitas Jember.
Hmmm
pada awal nya sih aku gak sampai kepikiran akan pernah tinggal di salah
satu kabupaten yang berada di daerah tapal kuda ini. Kenapa ? ya karena
selain jaraknya yang cukup jauh dari rumah ku ( Pamekasan, Madura ) aku
juga tidak punya sanak saudara sama sekali disini. Tapi tak masalah
lah, aku tetap mensyukuri apa yang telah aku dapat saat ini
Kesan
pertama ku tentang Jember adalah "NOT BAD". Ya bagi ku Jember itu
merupakan sebuah kota yang tidak besar dan tidak kecil, sedengan lah
istilahnya. Tapi jangan salah, ketika kamu kamu sudah tinggal di Jember
baru kamu akan merasakan banyak hal unik dan keren yang ada di tempat
bernama Jember tersebut.
Oke
yang pertama dari segi kultur budaya. Entah seperti apa dan bagaimana
sejarahnya, walaupun Jember ini berada di pulau Jawa akan tetapi bahasa
yang berkembang di kabupaten ini 50 : 50 antara bahasa Jawa dan bahasa
Madura. Bahasa Madura disini tidak kalah kuat pengaruhnya mendominasi
kultur di Jember. Setelah ku amati nih ya, dari desa bahkan sampai kota
pun aku dapat menemukan orang-orang berkomunikasi dengan menggunakan
bahasa Madura, atau istilahnya biasa aku sebut Bahasa yang Jember
Bangetttss gitu. Yaaaa ini lah salah satu nya yang membuat aku betah
berada di Jember. Yang membuat aku merasa seperti dirumah sendiri (
Madura Maksudnya ). Heee.. Sebagai putra asli kelahiran Madura aku tidak
kesulitan untuk memahami bahasa yang berkembang di Jember ini. Dan juga
kemampuan bahasa Jawa ku pun tidak lah buruk, karena mengingat kedua
ortu ku merupakan orang Jawa. Oiaaaa yang jadi langganan nih, biasa nya
aku selalu jadi target teman2 ketika akan belanja ke pasar. Aku selalu
dijadikan senjata bagi mereka untuk melakukan tawar menawar saat belanja
ke pasar. Ya perlu di ketahui, jgn kaget jika kalian berkunjung ke
pasar yang berada di Jember, disana kalian akan menemukan mayoritas
pembicaraan nya akan menggunakan bahasa Madura. Nah di saat itulah aku
mengeluarkan jurus ku untuk menawar ala orang Madura. Hehehee.. Ya
karena kebanyakan teman ku berasal dr tanah Jawa sih.
Masih
dengan kultur Jawa Madura nya, Jember berevolusi menjadi sebuah daerah
yang menurut ku bisa dikatakan memiliki semacam "Bahasa Planet". Apa
maksud dari bahasa planet itu ? Itu sebenarnya adalah sebuah istilah
plesetan yang menggambar kan lahirnya sebuah kosa kata baru hasil
pencampuran bahasa Jawa dan Madura, yang kadang akan terdengar lucu,
aneh, dan sedikit asing di telinga. Tp jgn salah, bahasa itu ternyata
terus berkembang subur di jajaran kaula muda Jember. Terkadang dgn
bahasa tersebut bisa melambangkan sebuah ungkapan tersendiri dalam
sebuah percakapan. Okelah arek Suraboyo bisa bangga dengan "Cak-Cuk"
nya, Ex : "tekan ndi kon cuk", dsb. Atau arek Malang dengan bahasa
"nyungsep" nya ( dibolak balik maksudnya ), Ex : "Umak kadit narubil ek
ngalam?" ( Kamu tidak liburan ke malang ? ). Nah Jember pun juga berani
tampil beda, tak mau kalah. Nih contoh beberapa bahasa Jemberan yang
sering ku denger ya. Misal : Cek ( Sangat ), Siah ( hallah ), mara ( ayo
), sengak ( awas ), adhek kon ( hayo kamu ), apacapa ( omong doang ),
polae ( karena ), palang ( bahaya ) dsb. Nah beberapa diantara kata yg
kusebutkan td sebenernya merupakan bahasa Madura yg sejak kecil aku
dengar di tempat kelahiran ku sana. Masih banyak lagi kosa kata yang
ada, tp kapan2 wes aku lengkapi lagi ya. Nah untuk melestarikan bahasa Jemberan tersebut, salah seorang rekan saya yang bernama Kak Eja mendirikan sebuah sebuah usaha clothing yang dalam desainnya berisi pesan2 menggunakan bahasa Jemberan yang dia beri nama Jember Banget. Berawal dari Blog, @JemberBanget semakin dikenal oleh masyarakat Jember sampai pada akhirnya memiliki gerai sendiri. Maka dari itu kita sebagai pemuda Jember, sudah
sepatut nya harus melestarikan budaya tersebut. Karena itu menjadi
simbol atau ciri khas bagi Jember kita yang begitu istimewa.
Next
yang kedua yang tak kalah ngeksis nya adalah Warkop alias warung warung
kopi Jember. Warung kopi yang dimaksud tersebut sangat banyak
bertebaran di sudut2 kota Jember. Mulai dari yang kelas atas, menengah,
dan bawah. Yang ku tau sih contohnya ada Warkop Cak Wang, Kopi Miring,
Cafe Gubuk, Cafe Kolong, dsb.
Sebenarnya simple sih, kenapa kok warung
kopi di Jember sangat mudah sekali muncul dan berkembang. Nah itu tdk
lepas dari kebiasaan para kaula muda buat nongkrong, nangkring,
jagongan, atau apalah. Intinya mereka berkumpul bersama rekan2nya ,
ngopi jadi satu. Yang di dalam nya akan muncul sebuah pembicaraan
ringan, seputar kampus, kerjaan, bahkan cewek sekalipun. HOhoho...
Gampangan nya ya, coba wes jika kalian dateng ke Lun-Alun ( Alun-Alun
maksudnya ) kota Jember. Jangan kaget bila disana kalian akan menemukan
banyak sekali "KopLing". What ? KoPling ? iya yang dimaksud disini bukan
koplingnya mobil atau sepeda motor, melainkan Kopling yang dimaksud
adalah KoPling = Kopi Keliling. Ya dinamakan Kopi Keliling dikarenakan
mereka berjualan tdk membutuhkan sebuah lapak atau kios khusus, mereka
hanya bermodal sebuah Nampan / Tampan yg diatasnya berjejer gelas2
plastik berisi kopi. Mereka berkeliling menjajakan kopi2 nya kepada
anak2 muda yang nongkrong di areal sekitar alun-alun. Dan kerennya nih
belakangan ini para penjaja Kopling tersebut ternyata sudah dibekali
sebuah seragam khusus. Yaaa walaupun seragam itu merupakan brandingan dr
salah satu produsen kopi, g papalah, setidaknya mereka bisa terlihat
lebih rapi. hehe... Nah intinya ya, Ngopi di Warung2 kopi di jember
merupakan cara yang murah meriah buat refreshing, melepas kepenatan dan
menghilangkan boring. Gak harus ke mall atau shoping ke tempat2 lainnya
dong. Tidak bisa kita pungkiri Warkop menjadi sebuah magnet kuat yang
ada di jember, yang dapat dijadikan sebuah media bertukar pikiran,
melakaukan hal positif terhadap sesama. Jadi bagi kalian yang kebetulan
berkunjung ke Jember, patut di coba deh pokoknya guys.
Dan
finally yang terakhir, yang membuat ku sangat kagum terhadap aktifitas
yang ada di Jember ini adalah terletak pada komunitas-komunitas yang
ada. Komunitas yang dimaksud adalah sebuah kelompok yang terdiri dari
orang2 hebat menurut ku, dimana dgn kesederhanaan dan masa yang mereka
miliki, mereka bisa melakukan sesuatu yang wah dan positif. Mayoritas
yang dilakukan adalah kegiatan2 sosial. Tak peduli dimana dan dgn apapun
namanya, yang jelas komunitas-komunitas di Jember ini semacam memiliki
ikatan tersendiri dimana mereka membangun sebuah network yang tiada
batas. Mengapa aku katakan tak terbatas, dikarenakan masa yg mereka
miliki itu seakan tdk pernah punah. Anggota mereka semakin bertambah
seiring masuknya orang-orang baru ke Jember. Bisa dari mahasiswa sampai
profesional yang sudah bekerja. Mereka tak butuh modal besar untuk
mewujudkan sebuah gerakan dan perubahan. Asal kalian tau ya, dengan
mengandalkan kicauan di twitter saja, mrk sudah bisa menghimpun dana dan
masa dr para follower nya untuk melakukan kegiatan sosial. Aku pikir
kaula muda yang bergerak di komunitas ini merupakan pemuda2 yang
kreatif. Cara yg mereka lakukan terkadang membuat aku terperangah kagum.
Contoh nih ya seperti yg dilakukan salah satu komunitas @GrebegSedekah
namanya. Mereka mengajak beberapa komunitas sosial Jember lainnya
melalui twitter untuk menghimpun dana 1 follower 1
thousand
( Tiap 1 Follower mendonasikan Rp 1.000 ). Bayangkan jika follower
mereka 1000 saja sudah mendapatkan hasil Rp 1.000.000. Itu blm dr
komunitas lainnya seperti @JemberCoret contohnya yang memiliki sekitar 25 ribu follower, bs dibayangkan berapa besarnya dana yang terhimpun.
Dan biasanya mereka juga tak pernah lepas dari partner setia nya yaitu
owner2 warkop yang ada sebagai tempat dmn banyak orang berkumpul disana.
Jember juga memiliki komunitas yang bernama komunitas Save Gumuk.
Komunitas tersebut terbentuk dari sebuah rumor penyelamatan gumuk2 di Jember yang
saat ini mulai terancam keberadaannya. Ya kalian taulah Jember juga
dikenal dengan sebutan kota seribu gumuk, karena Jember merupakan
satu2nya kota di Indonesia yang memiliki sekitar 1.666 bukit gumuk yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Jember dan menjadi yang terbanyak di dunia
.
Nah itu hanya segelintir contoh kegiatan yg pernah dilakukan mereka,
jika djabarkan akan banyak sekali contoh yg bisa kita dapat. Nah sebab
itulah aku jadi memiliki hobby baru nih. Yaitu hobby mengikuti
komunitas2 itu. Cukup banyak yang aku ikuti menjadi volunteer ( sebutan
bagi aktivis yang bergerak dalam komunitas sosial tsb ) dalam berbagai
komunitas, sebut saja seperti : Save Street Child Jember, Akademi
Berbagi Jember, Sekolah Bermain, dsb. Terakhir kemaren bru di adakan
Volunteer Camp, yaitu sebuah acara yang mempertemukan seluruh volunteer
yang dilaksanakan di Warkop Cak Wang.
|
:: Kegiatan Volunteer Camp Jember :: |
Nah itu semua merupakan sebuah
upaya yg dilakukan untuk kemajuan Jember. Nah dari komunitas itu aku
bisa kenal dengan2 orang2 baru. Orang2 yang menurut ku hebat. Orang2
biasa yg tdk di singgasana jabatan, namun dapat melakukan sebuah
pergerakan dan perubahan. Modal ikhlas, tulus, dan komitmen tinggi semua
bisa terlaksana bersama mereka. Mengajarkan kemandirian dan hidup
optimis dengan kesederhanaan yang kita miliki. Dengan asas berbagi dan
semangat di setiap hari. Tak ada yang lebih indah ketika kita memberi
dan berbagi. Berbagi pengalaman, kasih sayang, dan berbagi kebahagiaan.
:)
Gimana udah punya sedikit pandangan tentang Jember ?
Jika
penasaran segeralah datang ke Jember. Banyak hal dan pengalaman yang
bisa kamu dapatkan selama di Jember. Jember juga memiliki wisata alam
yang tak kalah keren dan masih asri ( Pantai Papuma, Watu Ulo, Air
Terjun Tancak, Puncak Rembangan, dsb ).
|
:: Pemandangan Kota Jember dr Puncak Rembangan :: |
|
:: Pesona Deretan Pasir Putih Pantai Tanjung Papuma :: |
|
:: Jajaran Batu Watu Ulo :: |
|
:: Latar Belakang Deburan Air Terjun Tancak :: |
Dan juga ada juga moment yang
namanya Bulan Berkunjung Jember, yg di dalamnya terdapat banyak sekali
acara yang digelar selama sebulan di Jember, terutama JFC nya. Tinggal
pilih saja mana yang kamu suka. Dan temukan pengalaman menarikmu disini,
ya di JEMBER tentunya. Jika kalian masih awam dgn tempat ini, aku pun
bersedia menjadi tour guide kalian guys, GRATIS ! Mungkin dgn cara ini
aku bisa ikut membantu untuk lebih memperkenalkan Jember ke masyarakat
luas, dan dunia tentunya. :D
Sekian ..
Sedikit ini yang bisa aku lakukan untuk Jember.
Semoga kedepannya Jember semakin istimewa.
Amin.
^_^
#JemberIstimewa
13 komentar:
JEMBER Istimewa cak :)
Alhamdulillah, Jember selalu memiliki kesan istimewa tersendiri bagi saya cak. :)
Saya kesulitan membacanya :) Warna tulisan dan latar belakang tidak jauh berbeda. Namun begitu, selamat memeluk kota Jember. Sebenarnya jika dihitung dari luas teritorialnya, Jember sangat luas. Tapi saya sendiri lebih senang menyebutnya kota kecil berhati luas, hehe..
Kalau di Pamekasan, wilayah yang saya sukai adalah Pakong. Dataran tinggi yang indah..
He, maaf ya mas bro kalo jadin kesulitan buat mbacanya, maklum tanpa konsep itu nulisnya langsung ketik apa yg ad di pikiran. Curhat lah istilahnya. :p
Wah sampean tau daerah Pakong juga ta ? dulu waktu saya masih kanak2 suka maen ksana, naek turun gunung cari jambu. Trs maen di sumber air di salah satu desa dsna. :)
Ya tepat sekali, JEMBER, kota kecil berhati luas.
Semoga juga akan slalu diisi oleh2 orang-orang yang berhati "luas", luas dalam berbagi dan memberi.
:)
i love jember banget ddeh
Aku asli Jember, tp sudah 10 th bermukim di Jakarta. Saat pertama di Jakarta, aku baru mengetahui bahwa kata "jember" dlm bahasa jakarta artinya adalah becek. Aku pun menjelaskan bahwa kata "jember" artinya luas atau lapang. Konon kata itulah yg pertama diucapkan oleh pendiri kota Jember dahulu saat menemukan daerah yg luas dan lapang, yg selanjutnya dinamakan Jember.
Jember selalu ada di hati. Percaya atau tidak, meski sudah 10 th bermukim dan menjadi warga DKI Jakarta, tp aku masih merasa bahwa aku ke Jakarta untuk berkunjung. Aku masih tetap merasa bahwa rumahku adalah Jember......
Memang pemaknaan kata Jember sendiri banyak versinya mas, tergantung dari bahasanya juga. Tp yang jelas telah banyak kenangan indah yang kita tinggalkan disana. Sehingga membuatnya pantas untuk dirindukan. Monggo kembali ke kampung halaman mas. :)
Selamat Pagi Mas Abdillah. aku tertarik sama tulisan yang Mas posting :). kebetulan aku baru menetap di Jember selama 1 Bulan dan ternyata banyak hal menarik yang ada disini ya Mas hehe. kalo aku mau ikut komunitas yang mas ikuti kemana aku harus mendapatkan info, maklum networking aku disini belum banyak hehe. makasih Mas Abdillah. sukses terus :)
Sorry slow respon mbak. Lg sibuk banyak kerjaan soalnya. :)
Alhamdulillah, perasaan yg sama spt yg sy rasakan saat pertama kali sampai di Jember dlu. Silahkan langsung japri secara pribadi melalui akun twitter atau FB saya. Nti saya kasi penjelasan lbh lanjut mengenai mekanismenya. Gampang kok, gak sulit. :)
cafe gubuk dmn y mz?....aq pengen tau cafe katakopi juga bisa diliput g?.kdang ngerasa kangen kalo pas lagi di sby
Cafe gubuk itu letaknya di jalan rotawu, belakangnya hotel royal karimata.
Iya kpn2 klo longgar sy coba tulis buat kata kopi juga ya. :)
Bulan mei saya mutasi di jember nih hmmm moga pnya tmen baru dan mengerti bahasa jember, maklum wong kulonan tulen saya heee,,
Amin... InsyaAllah akan banyak dpt temen baru kalo sampean mau aktif kumpul ke komunitas2 yang ada di jember mas.
Posting Komentar